dari jurnal yang anda gunakan sebagai referensi, saya menemukan bahwa cabai itu memiliki sensasi berupa sensasi pedas dan terbakar pada kulit jika terkena buahnya. Atau sensasi panas, kemudian saya membaca jurnal yang berjudul "Apotek Hidup sebagai Alternatif Pemanfaatan Lahan Kosong di Desa Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah" nah dalam jurnal ini dikatakan bahwa cabai selain dapat memberikan rasa pedas juga dapat dimanfaatkan untuk melancarkan aliran darah. nah pertanyaan saya bagaimana mekanime suatu senyawa pada cabai ini dapat membantu melancarkan aliran darah? apakah cabai juga dapat dijadikan sebagai obat-obatan antikoagulan? karena dari yang saya ketahui antikoagulan adalah zat yang dapat mencegah terjadinya pembekuan darah atau obat-obat pengencer darah.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusdari jurnal yang anda gunakan sebagai referensi, saya menemukan bahwa cabai itu memiliki sensasi berupa sensasi pedas dan terbakar pada kulit jika terkena buahnya. Atau sensasi panas, kemudian saya membaca jurnal yang berjudul "Apotek Hidup sebagai Alternatif Pemanfaatan Lahan Kosong di Desa Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah" nah dalam jurnal ini dikatakan bahwa cabai selain dapat memberikan rasa pedas juga dapat dimanfaatkan untuk melancarkan aliran darah. nah pertanyaan saya bagaimana mekanime suatu senyawa pada cabai ini dapat membantu melancarkan aliran darah? apakah cabai juga dapat dijadikan sebagai obat-obatan antikoagulan? karena dari yang saya ketahui antikoagulan adalah zat yang dapat mencegah terjadinya pembekuan darah atau obat-obat pengencer darah.
BalasHapus